Main Article Content

Abstract

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru pamong terhadap kompetensi mahasiswa PPL program studi pendidikan Biologi di SMP Se-Kota Kupang, Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Instrumen dalam penelitian adalah lembar wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan mahasiswa PPL terdiri dari aspek (1) membuka pembelajaran:  Mahasiswa PPL sudah cukup baik, namun namun perlu dibimbing, (2)) pengelolaan kelas: masih bervariasi, ada yang sudah dapat mengelola kelas dengan baik namun ada juga yang belum bisa mengelola kelas dengan baik sehingga masih dikategorikan cukup,(3) penggunaan media pembelajaran:  sudah bisa menggunakan media pembelajaran namun kurang kreaktif, karena masih bergantung media yang ada di sekolah, (4) penggunaan metode: menggunakan variasi metode sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah dan materi pembelajaran, (5) penyampaian atau penyajian materi:bervariasi, ada yang sangat baik, baik, dan cukup, bahkan ada yang masih kurang, (6) refleksi dan evaluasi pembelajaran:  ada yang baik, cukup baik, dan ada yang masih kurang. Hal ini disebabkan karena mahasiswa praktikan belum mampu mengatur waktu dengan baik.

Keywords

Persepsi Guru Pamong Kompetensi Mahasiswa PPL

Article Details

How to Cite
Sombo, I. T., Buku, M. N. I., Sepe, F. Y., & Herak, R. (2019). Persepsi Guru Pamong terhadap Kompetensi Mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Biologi di SMP Se-Kota Kupang. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 4(2), 77-82. https://doi.org/10.24905/psej.v4i2.6

References

  1. Hamalik, O. (2002). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  2. Prabaningrum, E. (2007). Persepsi Guru Pamong Terhadap Kompetensi Mahasiswa PPL: studi kasus pada Guru-guru SMA dan SMK di Kabupaten Sleman. Skripsi tidak di terbitkan. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.
  3. Rakhmat, J. (1985). Psikologi Manusia. Bandung: CV Remaja Rosdakarya
  4. Samana. (1994). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius
  5. Sardiman, A. M. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.
  6. Sukmawan, S., Adi, S. S., Dewi, P. K., Asteria, P. V., Hapsari, Y., Ratri, D. P., Inayati, D., Sutiyarti, U., Saragih, F. A., Puspitasari, D. (2016). Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Ilmu Budaya. Universtas Brawijaya. Malang.
  7. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
  8. Suparno, Suyadi, Wardani. (1990). Panduan Program Pengalaman Lapangan. Editor I.G.A.K. Wardani. Penilai: Syamsu Mappa dan MOh. Fakry Gaffar
  9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.
  10. Usman, U. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  11. Walgito, B. (1994). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset
  12. Widiyastutik, D. (2013). Persepsi Guru Dan Siswa Tentang Profil Mahasiswa PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang. Vol. 1 No. 2, Oktober 2013.
  13. Winkel, ws. (1996). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.
  14. Yulianto, A. (2016). Pengaruh Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Minat Menjadi Guru, dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Mahasiswa Menjadi Guru Yang Profesional. Economic Education Analysis Journal. (Online), (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj) diakses tanggal 31 Juli 2017.