Main Article Content

Abstract

Pembuahan ganda merupakan materi yang abstrak dipahami oleh siswa sehingga mereka merasa sulit untuk memahaminya. Di Jawa Tengah terdapat tradisi temu manten yang dari segi konsep memiliki kemiripan dengan pembuahan ganda. Oleh karena antara dua konsep ini bisa diterapkan dalam satu pembelajaran yaitu pembelajaran analogi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran analogi temu manten pada pembuahan ganda terhadap pemahaman siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 9 Todanan di Kabupaten Blora. Desain yang digunakan dalam penelitian berupa non- equivallen control group desain. Metode yang digunakan untuk pengambilan data berupa metode test. Penelitian ini diterapkan pada dua kelas yaitu kelas 9A sebagai kelas kontrol sedangkan kelas 9B sebagai kelas eksperimen.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pemahaman kelas eksperimen dengan pembelajaran analogi temu manten pada pembuahan ganda lebih tinggi daripada kelas kontrol.  Hal ini terjadi karena pembelajaran analogi menjadi jembatan bagi siswa untuk memahami materi target berupa pembuahan ganda dengan menggunakan analogi temu manten. Kesimpulan penelitian ini yaitu pembelajaran analogi temu manten pada pembuahan ganda berpengaruh terhadap pemahaman siswa.

Keywords

Analogi Temu Manten Pembuahan Ganda

Article Details

How to Cite
Mutmainah, S., Prameswari, E. M., Rohma, M. A., & Mulyaningrum, E. R. (2019). Pengaruh Analogi Temu Manten pada Pembuahan Ganda terhadap Pemahaman Siswa SMP. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 4(2), 70-76. https://doi.org/10.24905/psej.v4i2.4

References

  1. Anderson, L., dan Krathwohl, D. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
  2. Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  3. Aziri, S. S. M., & Ahmad, C. N. C. (2014). Penggunaan Modul Pembelajaran Dan Pengajaran Berasaskan Analogi Terhadap Pencapaian Pelajar Bagi Topik Enzim Dalam Biologi Tingkatan 4. Jurnal Pendidikan Sains & Matematik Malaysia. 4(2): 91–103. Tersedia di http://www.myjurnal.my/public/issue-view.php?id=4861&journal_id=354 (diakses pada 12 Agustus 2019).
  4. Prastowo, T. (2011). Strategi Pengajaran Sains dengan Analogi Suatu Metode Alternatif Pengajaran Sains Sekolah. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA). 1 (1): 8-13. Tersedia pada https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa/article/view/143 (diakses pada 11 Agustus 2019)
  5. Sadikin, I.K., Uripto, T.S., dan Arif S. (2017). Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP Melalui Pembelajaran Problem Solving pada Topik Perubahan Benda-Benda di Sekitar Kita. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA. 3 (1):52-62. Tersedia di https://journal.uny.ac.id/index.php/jipi/article/view/12554 (diakses pada tanggal 10 Agustus 2019).
  6. Sari, E.R., Prasetyo A.P.B. & Utami N.R. (2014). Pembelajaran Remedial Menggunakan Analogi Pada Materi Mekansisme Transport Sel. Unnes Journal of biology education. 3(2): 23-31. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/4454 (diakses pada tanggal 10 Agustus 2019).
  7. Sudjana, N. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
  8. Uno, B. H. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
  9. Yuningsih dan Susilo, M. J. (2018). Kajian Pendekatan Analogi dalam Pembelajaran Biologi yang Bermakna. BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual. 3 (3): 268-279. Tersedia di https://jurnal.unublitar.ac.id/index.php/briliant/article/view/188 (diakses pada tanggal 11 Agustus 2019).