Main Article Content

Abstract

Pembelajaran Fisika perlu dikembangkan media pembelajaran pada kompetensi bekerjasama dan memecahkan
masalah. Oleh karena itu dilakukan pengembangan LKS untuk meningkatkan kompetensi bekerjasama dan
memecahkan masalah. Penelitian dilakukan dengan metode Research and Development. Uji coba LKS telah
dilakukan di SMP Islam Plus Assalamah Ungaran kelas VIII. Data diperoleh melalui lembar validasi, lembar
pengamatan, angket, dan tes kemampuan memecahkan masalah. Data-data tersebut digunakan untuk mengetahui
kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan LKS yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan diperolehnya
perangkat yang valid. Rancangan berupa perangkat RPP, lembar kerja siswa, lembar angket respon siswa dan
guru, lembar observasi, dan lembar tes kompetensi, sudah dinilai oleh validator dan menghasilkan kriteria
penilaian validitas tinggi. Hasil angket siswa dan guru menunjukkan respon positif, karena lebih dari 50%
menyatakan sangat kuat, LKS yang dikembangkan dapat dikatakan praktis. Dan keefektifan LKS, dari hasil
analisa uji t-test, didapatkan bahwa pretest postest sebelum dan setelah menggunakan LKS yang dikembangkan
terdapat perbedaan dan dapat dirasakan manfaatnya. Simpulan dari penelitian ini, pengembangan LKS efektif
digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi bekerjasama dan memecahkan masalah

Keywords

LKS Bekerjasama Memecahkan masalah

Article Details

How to Cite
Shoufika Hilyana, F. (2017). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BEKERJASAMA DAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 2(1), 11-21. Retrieved from https://scienceedujournal.org/index.php/PSEJ/article/view/73

References

  1. Akinbobola, Olufunminiyi, A. (2009).
  2. Enhancing students' attitude towards
  3. Nigerian senior secondary school physics
  4. through the use of cooperative,
  5. competitive and individualistic learning
  6. strategies. Australian Journal of Teacher
  7. Education (Online), Vol. 34, No. 1: 1-9.
  8. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
  9. Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka
  10. Cipta.
  11. Efendi, R. (2011). Kajian Penguasaan konsep
  12. dan kemampuan inkuiri siswa pada
  13. konsep hukum newton tentang gerak
  14. melalui model pembelajaran learning
  15. cycle dengan tiga teknik hands-on.
  16. Prosiding Seminar Nasional Penelitian,
  17. Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas
  18. MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta,
  19. tanggal 14 Mei 2011.
  20. Fui fong, H., Hong Kwen, B. (2007).
  21. Cooperative learning: Exploring its
  22. effectiveness in the physics classroom.
  23. Journal Articles, Asia-Pacific Forum on
  24. Science Learning and Teaching, 8(2), Article
  25. 7.
  26. Furchan, A. (2007). Pengantar Penelitian Dalam
  27. Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  28. Heller P., Keith, R., Anderson, S. (1992).
  29. Teaching Problem Solving through
  30. cooperative grouping. Part 1: Group
  31. versus individual problem solving.
  32. American Journals Physics, Vol 60 No.7:627-
  33. 636.
  34. Hodson, D. (1998). Taking Practical Work
  35. beyond the Laboratory. International
  36. Journal of Science.
  37. Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan
  38. Pendidikan. Bandung: Rosda
  39. Larson, G. (1991). Learning and Instruction in
  40. Pre-College Physical Science. Physics
  41. Today. Special Issue. Pre-College Education.
  42. Rezba, R., Sparague, C., Fiel, R., Funk, H.,
  43. Okey, J., and Jaus, H. (1995). Learning
  44. and assessing science process skills 3rd
  45. ed. Hunt Publishing Company. Iowa:
  46. Kendall.
  47. Sudjana, N. (1991). Dasar-dasar Proses Belajar
  48. Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
  49. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan,
  50. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
  51. R&D. Bandung: Alfabeta.
  52. Untari, S. (2008). Pengembangan Bahan Ajar
  53. dan Lembar Kegiatan Siswa. Jurnal
  54. Penelitian Kependidikan, Tahun 18, Nomor
  55. 1