Main Article Content

Abstract

Hasil PISA (Programme for International Student Assessment) dari tahun 2000, sampai 2012 skor literasi
sains siswa Indonesia jauh di bawah rata-rata. Mahasiswa pendidikan IPA yang merupakan cikal bakal
guru IPA SMP/MTs perlu ditingkatkan kualitasnya, dikarenakan setelah menjadi guru mereka mempunyai
tangung jawab mampu meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. Upaya peningkatan kualitas
mahasiswa IPA dalam kemampuan literasi sains salah satunya dengan penggunaan modul Fisika Dasar I
berbasis literasi sains. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kevalidan, tingkat keterbacaan dan
keefektifan modul yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan subjek
penelitian yaitu mahasiswa pendidikan IPA Universitas Pancasakti Tegal. Langkah-langkah penelitian
meliputi analisis kebutuhan, tahap pengembangan, proses pembuatan modul Fisika Dasar I berbasis literasi
sains, validasi oleh validator, evaluasi dan penyempurnaan, uji coba produk, produk akhir modul Fisika
Dasar I berbasis literasi sains yang teruji kevalidannya, tingkat keterbacaan dan keefektifannya. Validasi
dilakukan oleh validator ahli. Ujicoba skala terbatas digunakan untuk menguji tingkat keterbacaan dan
ujicoba skala luas menggunakan posttest only control design. Hasil penelitian berupa pengembangan modul
Fisika Dasar I berbasis literasi sains pokok bahasan Osilasi dan Gelombang memiliki kevalidan tinggi,
tingkat keterbacaan mudah dipahami dan efektif untuk meningkatkan literasi sains mahasiswa program
studi Pendidikan IPA UPS Tegal

Keywords

Modul Fisika Dasar Literasi Sains

Article Details

How to Cite
Fathurrohman, M. A., & Astuti, R. K. (2017). Pengembangan Modul Fisika Dasar I Berbasis Literasi Sains. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 2(2), 163-171. Retrieved from https://scienceedujournal.org/index.php/PSEJ/article/view/89

References

  1. Akgul, E. M. (2004). “Teaching Scientific
  2. Literacy Through A Science Technology
  3. and Society Course: Prospective
  4. Elementary Science Teacher’s Case”.
  5. The Turkish Online Journal of
  6. Educational Technology, 3(4): 58-61.
  7. Badan Penelitian dan Pengembangan. (2016).
  8. Survai International PISA.
  9. http://litbang.kemdikbud.go.id/index.p
  10. hp/survei-internasional-pisa (diakses 5
  11. Maret 2016).
  12. Chiappetta, E. L., David, A. F., & Godrej, H.
  13. S. (1991).“A Methode to Quantify
  14. Themes of Scientific Literacy in Scinece
  15. Textbooks”.Journal of Research in
  16. Teaching, 28(8): 713-725.
  17. Maturradiyah, N danRusilowati, A.
  18. (2015).“Analisis Buku Ajar Fisika SMA
  19. Kelas XII di Kabupaten Pati
  20. Berdasarkan Muatan Literasi Sains”.
  21. Unnes Physics Education Journal, 4(1):
  22. 17-20.
  23. Nurfuadah, R.N. (2013). Miris, Indeks
  24. Kepintaran Anak Indonesia Jeblok!
  25. http://news.okezone.com/read/2013/1
  26. 2/06/373/908225/miris-ndekskepintaran-anak-indonesia-jeblok
  27. (diakses 5 Maret 2016).
  28. Sadiman, A., Rahardjo, R., Haryono, A., dan
  29. Rahardjito. (1996). Media Pendidikan.
  30. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan Raja
  31. Grafindo Persada.
  32. Schacter, J. (2006). Teacher performancebased accountability: why, what and
  33. how.http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdo
  34. c/download?doi=10.1.1.419.6379&rep=r
  35. ep1&type=pdf (diunduh tanggal 8 Maret
  36. 2016).
  37. Sudijono, A. (2008). Pengantar Statistika
  38. Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
  39. Sugiono. 2004. Statistika untuk Penelitian.
  40. Bandung: Alfabeta.
  41. Sukardi.(2009). Metodologi Penelitian
  42. Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.
  43. Widodo, A.T. (1993). Tingkat Keterbacaan
  44. Suatu Teks: Suatu Evaluasi terhadap
  45. Buku Teks Ilmu Kimia kelas satu
  46. Sekolah Menengah Atas. Disertasi.
  47. Program pascasarjana IKIP Jakarta.
  48. Wilujeng, I. (2012). “Redesain Kurikulum S1
  49. Pendidikan IPA Menuju Standards for
  50. Secondary Science Teacher
  51. Preparation”. Prosiding. Seminar
  52. Nasional Penelitian, Pendidikan dan
  53. Penerapan MIPA di Universitas Negeri
  54. Yogyakarta. Yogyakarta, 2 Juni.