Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil Science Self Directed Learning (SSDL) atau kemandirian belajar sains mahasiswa calon guru SD pada pembelajaran berbasis hybrid. Penelitian ini menerapkan metode penelitian survey kuantitaif, yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner terstandarisasi. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru SD semester gasal tahun 2020 di Universitas PGRI Semarang. Sampel pada penelitian ini berjumlah 212 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil SSDL atau kemandirian belajar sains mahasiswa pada perkuliahan berbasis Hybrid Learning pada kriteria intermediate. Skor SSDL terendah adalah 65 dengan kriteria SSDL pada kategori intermediate pada indikator (1) membentuk pendapat dan keputusan sendiri, (2) mencari informasi sumber belajar, (3) menetapkan tujuan pembelajaran secara pribadi, (4) berpikir mandiri dan merencanakan strategi belajar mandiri dan (5) pelaksanakan aktivitas sendiri. Skor SSDL tertinggi sebesar 68 juga pada kategori intermediate pada indikator (6) menemukan alternatif pemecahan masalah.dan (7) menilai dan mengembangkan hasil yang telah diperoleh. Disimpulkan bahwa profil Science Self Directed Learning (SSDL) atau kemandirian belajar sains mahasiswa pada perkuliahan berbasis Hybrid Learning pada kriteria intermediate. Hasil tersebut memberikan indikasi bahwa mahasiswa memiliki karakteristik yaitu berhasil dalam situasi yang mandiri, tetapi tidak sepenuhnya dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar, perencanaan belajar dan dalam melaksanakan rencana belajar.

Keywords

Hybrid Learning Science Self Direct Learning (SSDL) Calon Guru SD

Article Details

How to Cite
Wijayanti, A., Fajriyah, K., & Suyitno, S. (2021). Analisis Science Self Directed Learning (SSDL) Mahasiswa Calon Guru SD pada Pembelajaran IPA Berbasis Hybrid. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 6(1), 38-45. https://doi.org/10.24905/psej.v6i1.45

References

  1. Azizah, L. F. (2012). Hubungan antara self-efficacy dengan self-directed learning pada mahasiswa program studi psikologi fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
  2. Chirino-Barceló, V. (2011). Critical factors in defining the mobile learning model: An innovative process for hybrid learning at the tecnologico de Monterrey, a Mexican University. Handbook of Research on Mobility and Computing: Evolving Technologies and Ubiquitous Impacts, 19. doi:10.4018/978-1-60960-042-6.ch048
  3. Dziuban, C. D. (2004). Blended learning. Educase Center for Applied Research, 1 (7), 1-12.
  4. Ghiffar, M. A., Nurisma, E., Kurniasih, C., & Bhakti, C. P. (2018). Model Pembelajaran Berbasis Blended Learning Dalam Meningkatkan Critical Thinking Skills Untuk Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 85-94.
  5. Gibbons, M. (2002). The self-directed learning handbook: Challenging adolescent students to excel. San Francisco: Jossey-Bass.
  6. Harsono. 2012. Pengertian Model Pembelajaran Self Directed Learning. Tersedia pada http://pusat pengembanganpendidikan universitas gadjah mada.
  7. Hamdi, A. S., & Bahruddin, E. (2015). Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan. Deepublish.
  8. Idris, H. (2018). Pembelajaran Model Blended Learning. Jurnal Ilmiah Iqra', 5(1), 61-73.
  9. Kim, K. J., Bonk, C. J., Teng, Y. T., Zeng, T., & Oh, E. J. (2006). Future trends of blended learning in workplace learning settings across different cultures. In Annual Convention of the Association for Educational Communications and Technology (pp. 10-14).
  10. Li, K. C., & Cheung, S. K. (2013). How Hybrid Is Referred, Inferred and Preferred? In International Conference on Hybrid Learning and Continuing Education (pp. 345-355). Springer, Berlin, Heidelberg.
  11. Loeb, S., Dynarski, S., McFarland, D., Morris, P., Reardon, S., & Reber, S. (2017). Descriptive Analysis in Education: A Guide for Researchers. NCEE 2017-4023. National Center for Education Evaluation and Regional Assistance.
  12. Mawardi, M. (2014). Keefektifan Desain Pembelajaran Berbasis E-learning dalam Menumbuhkan Kemandirian dan Hasil Belajar Mahasiswa. In Seminar Nasional Ilmu Pendidikan UNS 2014. Sebelas Maret University.
  13. Nardi, P. M. (2015). Doing survey research. Routledge.
  14. Norris, J. M., Plonsky, L., Ross, S. J., & Schoonen, R. (2015). Guidelines for reporting quantitative methods and results in primary research. Language Learning, 65(2), 470-476.
  15. Ogili, E. (2009). Hybrid Learning and Challenges in Distance Education Practices in Nigeria. In 2nd International Conference on Hybrid Learning. In Kwan, R, and Wang, FL (ed). Hybrid Learning: The New Frontier. http://www. cs. city. edu. hk/-ichl2009. Selected papers (pp. 47-58).
  16. Rachmawati, D. O. (2010). Penerapan model self-directed learning untuk meningkatkan hasil belajar dan kemandirian belajar mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 43(3), 177-184.
  17. Ru'iya, S. (2019). Urgensi Self Directed Learning Mahasiswa Aktivis Di Era Revolusi Industri 4.0 (Studi Kasus Di Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta). Journal Al-Manar, 8(1), 123-138.
  18. Surbakti, E. S. B. (2016). Hubungan Motivasi Belajar terhadap Self Directed Learning Readiness Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
  19. Syahputri, N. (2017). Pengukuran Kemandirian Dan Hasil Belajar Mahasiswa Dengan Menggunakan Model Self-Directed Learning. In Seminar Nasional Informatika (SNIf), 1 (1), 292-297.